Friday, March 5, 2010

PERTEMUAN KEDUA:

Materi Pembelajaran

A. Menyusun teks proklamasi kemerdekaan
Di ruang makan laksamana Muda Maeda disusun naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia. Tiga tokoh pemuda yakni Sukarni, Sudiro, dan D. M. Diah menyaksikan Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Mr. Ahmad Soebardjo membahas perumusan naskah proklamasi kemerdekaan. Kalimat yang pertama yang berbunyi “ kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia” berasal dari Ahmad Soebardjo. Kalimat kedua oleh Soekarno yang berbunyi “ Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain akan diselenggarakan dengan cara yang secermat-cermatnya serta dalam tempo yang sesingkat-singkatnya “. Kedua kalimat ini kemudian digabung dan disempurnakan oleh Moh. Hatta sehingga berbunyi seperti teks proklamasi yang kita miliki sekarang.
Setelah naskah proklamasi kemerdekaan berhasil disusun, timbul persoalan yang harus segera dipecahkan. Dimanakah proklamasi akan dilaksanakan? Sukarni menjawab pertanyaan itu dengan mengatakan bahwa lapangan Ikada telah dipersiapan untuk pelaksanaan proklamasi. Namun Ir. Soekarno tidak menyetujui tempat itu. Alasannnya, tempat tersebut merupakan tempat umum, sehingga mungkin sekali timbul bentrokan antara rakyat dengan pasukan Jepang. Oleh karena itu, ia mengusulkan supaya upacara proklamasi dilaksanakan di depan rumahnya, yaitu jalan pegangsaan timur No.56, pada hari Jumat 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB.
Peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia memiliki makna yang luas dan dalam bagi bangsa Indonesia, antara lain sebagai berikut:
1. Merupakan titik kulminasi perjuangan bangsa Indonesia dalam rangka mencapai kemerdekaan yang berlangsung lebih kurang 400 tahun
2. Merupakan awal terbebasnya bangsa Indonesia dari kekuasaan bangsa asing dan menjadi bangsa yang berdiri sendiri
3. Merupakan sumber hukum yang menegaskan mulai berdirinya negara kesatuan RI yang merdeka dan berdaulat
4. Merupakan momentum politik terbebasnya bangsa Indonesia dari kekuasaan bangsa lain, dan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang sederajat dengan bangsa lain di dunia

B. Proses penyebarluasan berita proklamasi kemerdekaan Indonesia
Setelah kemerdekaan diproklamirkan bukan berarti perjuangan bangsa sudah selesai, tetapi tetap berjuang dalam mempertahankan kemerdekaan yang sudah diperoleh. Sambutan meriah daerah-daerah di tanah air pasca kemerdekaan sebagai wujud kegembiraannya yang telah lma diperjuangkan ditunggu-tunggu telah tiba. Hai ini tidak terlepas dari peran para tokoh yang berjuang menyebarkan berita Proklamasi Kemerdekaan.



1. Sarana penyebaran berita Proklamasi
Berita proklamasi yang telah meluas di Jakarta segera disebarluaskan keseluruh wilayah Indonesia bahkan keseluruh dunia. Penyebarluasan berita itu dilakukan melalui sarana-sarana berikut.

a. Kantor berita Domei
b. Radio
c. Kawat telepon
d. Surat kabar ( Pers )
e. Anggota PPKI dari daerah
f. Sarana lain ( pamflet, poster, dan coretan pada tembok-tembok )
2. Sikap rakyat di berbagai daerah terhadap proklamasi kemerdekaan
Negara kesatuan RI telah berdiri pada tanggal 17 Agustus 1945 dan rakyat telah merdeka bebas dari pemerintahan asing, semua kekuasaan harus di tangan negara dan bangsa Indonesia. Bagaimana sikap rakyat terhadap Jepang yang masih ada di Indonesia? Rakyat pada waktu itu melakukan tindakan yang cepat untuk merebut senjata dari tangan Jepang. Semua perusahaan harus direbut dan dikuasai oleh rakyat Indonesia dari tangan Jepang.
Sementara itu rakyat juga menggerakkan masyarakat untuk mengibarkan bendera merah putih, dan menggemakan pekik merdeka. Tak lupa juga mengucapkan semboyan sekali merdeka tetap merdeka atau merdeka atau mati. Anak-anak sekolah membagi-bagikan bendera di jalan-jalan raya kepada pengendara mobil, sepeda, becak, dan sebagainya.
Pemuda menteng 31 waktu itu menyusun berbagai organisasi sebagai laskar perjuangan. Di antaranya adalah Angkatan Pemuda Indonesia ( API ) untuk barisan pemuda mengirimkan berita proklamsi ke Sumatra. Barisan Buruh Indonesia ( BBI ) untuk barisan buruhnya, serta Barisan Rakyat Indonesia ( BARA ) untuk kaum tani di desa-desa.

Ingin mendownload peta konsep klik disini b:else/>

Materi Pembelajaran

A. Menyusun teks proklamasi kemerdekaan
Di ruang makan laksamana Muda Maeda disusun naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia. Tiga tokoh pemuda yakni Sukarni, Sudiro, dan D. M. Diah menyaksikan Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Mr. Ahmad Soebardjo membahas perumusan naskah proklamasi kemerdekaan. Kalimat yang pertama yang berbunyi “ kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia” berasal dari Ahmad Soebardjo. Kalimat kedua oleh Soekarno yang berbunyi “ Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain akan diselenggarakan dengan cara yang secermat-cermatnya serta dalam tempo yang sesingkat-singkatnya “. Kedua kalimat ini kemudian digabung dan disempurnakan oleh Moh. Hatta sehingga berbunyi seperti teks proklamasi yang kita miliki sekarang.
Setelah naskah proklamasi kemerdekaan berhasil disusun, timbul persoalan yang harus segera dipecahkan. Dimanakah proklamasi akan dilaksanakan? Sukarni menjawab pertanyaan itu dengan mengatakan bahwa lapangan Ikada telah dipersiapan untuk pelaksanaan proklamasi. Namun Ir. Soekarno tidak menyetujui tempat itu. Alasannnya, tempat tersebut merupakan tempat umum, sehingga mungkin sekali timbul bentrokan antara rakyat dengan pasukan Jepang. Oleh karena itu, ia mengusulkan supaya upacara proklamasi dilaksanakan di depan rumahnya, yaitu jalan pegangsaan timur No.56, pada hari Jumat 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB.
Peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia memiliki makna yang luas dan dalam bagi bangsa Indonesia, antara lain sebagai berikut:
1. Merupakan titik kulminasi perjuangan bangsa Indonesia dalam rangka mencapai kemerdekaan yang berlangsung lebih kurang 400 tahun
2. Merupakan awal terbebasnya bangsa Indonesia dari kekuasaan bangsa asing dan menjadi bangsa yang berdiri sendiri
3. Merupakan sumber hukum yang menegaskan mulai berdirinya negara kesatuan RI yang merdeka dan berdaulat
4. Merupakan momentum politik terbebasnya bangsa Indonesia dari kekuasaan bangsa lain, dan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang sederajat dengan bangsa lain di dunia

B. Proses penyebarluasan berita proklamasi kemerdekaan Indonesia
Setelah kemerdekaan diproklamirkan bukan berarti perjuangan bangsa sudah selesai, tetapi tetap berjuang dalam mempertahankan kemerdekaan yang sudah diperoleh. Sambutan meriah daerah-daerah di tanah air pasca kemerdekaan sebagai wujud kegembiraannya yang telah lma diperjuangkan ditunggu-tunggu telah tiba. Hai ini tidak terlepas dari peran para tokoh yang berjuang menyebarkan berita Proklamasi Kemerdekaan.



1. Sarana penyebaran berita Proklamasi
Berita proklamasi yang telah meluas di Jakarta segera disebarluaskan keseluruh wilayah Indonesia bahkan keseluruh dunia. Penyebarluasan berita itu dilakukan melalui sarana-sarana berikut.

a. Kantor berita Domei
b. Radio
c. Kawat telepon
d. Surat kabar ( Pers )
e. Anggota PPKI dari daerah
f. Sarana lain ( pamflet, poster, dan coretan pada tembok-tembok )
2. Sikap rakyat di berbagai daerah terhadap proklamasi kemerdekaan
Negara kesatuan RI telah berdiri pada tanggal 17 Agustus 1945 dan rakyat telah merdeka bebas dari pemerintahan asing, semua kekuasaan harus di tangan negara dan bangsa Indonesia. Bagaimana sikap rakyat terhadap Jepang yang masih ada di Indonesia? Rakyat pada waktu itu melakukan tindakan yang cepat untuk merebut senjata dari tangan Jepang. Semua perusahaan harus direbut dan dikuasai oleh rakyat Indonesia dari tangan Jepang.
Sementara itu rakyat juga menggerakkan masyarakat untuk mengibarkan bendera merah putih, dan menggemakan pekik merdeka. Tak lupa juga mengucapkan semboyan sekali merdeka tetap merdeka atau merdeka atau mati. Anak-anak sekolah membagi-bagikan bendera di jalan-jalan raya kepada pengendara mobil, sepeda, becak, dan sebagainya.
Pemuda menteng 31 waktu itu menyusun berbagai organisasi sebagai laskar perjuangan. Di antaranya adalah Angkatan Pemuda Indonesia ( API ) untuk barisan pemuda mengirimkan berita proklamsi ke Sumatra. Barisan Buruh Indonesia ( BBI ) untuk barisan buruhnya, serta Barisan Rakyat Indonesia ( BARA ) untuk kaum tani di desa-desa.

Ingin mendownload peta konsep klik disini

[+/-] Read more.

1 comments:

havefunfashion said...
This comment has been removed by the author.

Post a Comment